Halaman

Kamis, 15 Agustus 2013

Ke Semarang: Kuil Sam Poo Kong yang Eksotik



Aku lahir dan besar di Semarang. Namun sekarang mengikuti suami di Jawa Timur. Meski demikian, belum pernah sekalipun mengunjungi Kuil Sam Poo Kong yang terkenal sebagai objek wisata di Kota Semarang. Padahal keinginan untuk berkunjung ke kuil itu sudah mengakar sejak lama. Lebih-lebih setelah banyak teman mengunggah foto-foto mereka di Facebook saat berada di kuil tersebut, hasrat untuk berwisata ke Kuil Sam Poo Kong makin tak terbendung. Gambar kuil itu sangat indah dan eksotik.
Hasratku baru tersampaikan saat mudik Lebaran tahun 2013 ini. Di hari ketiga, beserta suami dan anak-anak, kami memaksakan diri menginjungi Kuil Sam Po Kong. Waktu perjalanan dari Semarang Tugu, rumah ibuku, tak terlalu lama untuk sampai ke tempat tujuan. Kira-kira hanya 25 menit. Kuil Sam Poo Kong terletak di sekitar Simongan Semarang. Beruntung jalanan tidak terlalu macet. Mungkin karena masih dalam suasana Lebaran, kota Semarang agak lengang. Kami sampai di sana sekitar pukul 10.30.
Memang benar, ketika kami sampai, suasana eksotik sudah terasa. Bangunan dan tembok pagar yang berwarna merah terang sudah terlihat cukup mencolok. Kami memarkirkan mobil di tempat parkir yang cukup luas, lalu membeli tiket masuk seharga Rp. 3.000,- per orang, ditambah biaya parkir mobil Rp.  3.000,-.
Pengunjung cukup banyak. Tidak hanya dari warga etnis Tinghoa saja, warga pribumi pun banyak yang tertarik mengunjungi kuil ini. Sebagian besar dari luar kota Semarang. Daya tarik kuil ini memang kuat.
Salah Satu Kuil Utama

Lampion-Lampion Cantik

Begitu masuk ke dalam area, kami seolah-olah berada di negeri China. Lampion-lampion merah menjuntai menghiasi bangunan kuil dan pepohonan rindang tak jauh dari pintu masuk. Indah dan membuat mulut berdecak kagum. Terlihat tiga bangunan utama. Satu bangunan bebas dimasuki pengunjung, sedangkan dua bangunan lainnya adalah bangunan untuk beribadah, dan tentu saja tidak bisa bebas memasukinya. Harus dengan izin lebih dulu.
Kuil untuk Sembahyang

Di salah satu sudut bangunan utama, berdiri kokoh Patung Laksamana Cheng Hoo, sebagai penghormatan napak tilas beliau yang pernah menjejakkan kaki di Semarang. Di belakang patung, berjajar lilin-lilin raksasa bergambar naga.
Berpose di Depan Lilin Raksasa

Kami tentu saja tak menyia-nyiakan waktu untuk berfoto-foto di hampir semua sudut kuil. Banyak pula fotografer yang asyik mencari objek foto menarik.
Bersantai di Tangga Kuil

Hari itu rupanya sedang ada bazar. Pengunjung bisa membeli berbagai suvenir cantik di gedung bazar. Pengunjung juga bisa berfoto mengenakan baju tradisional daratan Tiongkok dengan tarif Rp. 80.000,- per orang.
Sungguh, berada di Kuil Sam Poo Kong tidak merasakan bosan oleh keindahannya.

3 komentar: